Kuliah Pengantar Teknologi Informasi dan Praktikumnya
Salah satu matakuliah jurusan yang ada di jurusan sistem informasi ITS adalah PTI atau pengantar teknologi informasi. Matakuliah ini adalah matakuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa semester pertama. Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mendapatkan nilai minimal C pada matakuliah ini. Matakuliah PTI memang terkesan sangat mudah, namun dengan banyaknya materi tidak heran jika kemudian matakulian ini yang justru membuat IP mahasiswa anjlok. Dengan mengusung 4 sks, tak heran jika PTI memang berperan penting dalam mendongkrak IP. Di ITS semester awal adalah semester yang sangat menentukan. Banyak mahasiswa yang akhirnya terdepak keluar lantaran IP nya tidak memenuhi standar yang ditetapkan oleh ITS.
Pada perkuliahan PTI ini, awalnya, mahasiswa hanya mendengar ‘wejangan’ dari Bapak Khakim selaku dosen matakuliah ini. Tapi setelah dirasa tidak efektif, akhirnya dosen tersebut meminta untuk sistem perkuliahannya diubah. Setiap minggu ada sekelompok mahasiswa yang berpresentasi ria. Kelompok itu berganti-ganti setiap minggunya. Dengan menggunakan metode ini, setidaknya dosen tidak perlu capek menerangkan materi panjang lebar, semua sudah diserahkan ke mahasiswa. Jadi dosen hanya duduk dan mendengarkan mahasiswa yang presentasi. Kekurangan dari metode ini adalah tidak lengkapnya materi yang disampaikan. Hal itu wajar karena mahasiswa belum sepenuhnya memahami tentang materi yang harus disampaikannya. Dalam perkuliahan ini terdapat empat belas bab yang harus dibahas. Jadi dalam satu kelas dibagi menjadi empa belas kelompok presentasi. Matakuliah PTI ini sering ditiadakan, bukannya tanpa alasan, mengingat dosen yang juga merangkap sebagai pembantu dekan II di fakultas teknologi informasi ITS. Sebenarnya matakuliah ini mempunyai jumlah sks sebanyak 4, tetapi 1 sks digunakan untuk praktikum. Aneh memang, praktikum memang 1 sks, tapi kegiatan ini menyedot tenaga. Beralih ke praktikum.
Praktikum di jurusan Sistem Informasi tidak sepadat jurusan lain memang, tapi kegiatannya benar-benar melelahkan. Jadi heran, bagaimana jurusan lainnya?! Pada awal praktikum, seperti biasa, awal adalah rajin. Itulah kebiasaan orang Indonesia pada umumnya. Praktikum pertama dilakukan di laboratorium pemrograman di lantai 2,
yang kebetulan tutornya adalah saya sendiri. Praktikum saya memang cukup mudah, membahas Microsoft word dan powerpoint. Kelompok saya terdiri dari orang-orang yang aneh, Yera (yeyek), dan Pramono (monox). Pertama, Yera yang dengan muka tak bersalahnya melakukan praktiku. Kedua, monox dengan jakun besarnya yang mampu dengan lancar menyanyikan lagu Agnes monica. Kombinasi dua orang yang aneh. Akhirnya praktikum pertama bejalan dengan lancar, dengan diselingi beberapa pertanyaan yang juga aneh dari beberapa praktikan yang berjudul uzlina, ainan, uki.
Praktikum kedua, Microsoft excel, pengalaman praktikum sudah didapat di praktikum pertama. Pada praktikum kedua, keadaan sudah mulai mencair dan meluber ke segala arah. Artinya, praktikan sudah mulai berani melakukan aksinya, ramai. Praktikum ini sebenarnya juga sama mudahnya seperti praktikum sebelumnya, namun yang membuat praktikum yang mudah terlihat susah adalah suasana ruangan yang panas, mungkin karena AC tidak berfungsi baik. Praktikum ketiga, visio dan publisher yang secara keseluruhan tidak ada yang special di praktikum kali ini. Praktikum keempat, Microsoft access. Praktikum kelima, dreamweaver, ini yang spesial, praktikum kali ini sudah menempati laboratorium yang baru. Lebih adem dan lega. Praktikum keenam, macromedia flash. Praktikum ketujuh, corel draw. Pada praktikum ketujuh yang juga merupakan praktikum terakhir ini memang terasa beda. Para tutor menyampaikan materi dengan sangat jelas. Suasana ruangan pun sangat tenang. Pada akhir praktikum terdapat sesi ‘pamit’ dari para asisten dan juga dari praktikan ke asisten.
